Photobucket Photobucket
SEKILAS INFO : bagi para semeton yang memiliki artikel dan layak untuk diketahui oleh kita semua khususnya tentang kebhujanggaan mohon kiranya dapat di kirim lewat e-mail ke : ngurah7wirawan@yahoo.co.id untuk diposting pada blog ini. suksma.

Minggu, 14 Februari 2010

Pura Tledu Nginyah


PURA TLEDU NGINYAH di Desa Gumbrih, Kec. Pekutatan, Kab. Jembrana
Setelah selesai dengan tugasnya untuk membentengi/ membuat perlindungan di pintu masuk bali barat (sepanjangan pantai bali barat) di pura rambut siwi, kemudian ida rsi markhandia melanjutkan perjalanan kea rah timur. Singkat cerita sampailah beliau kesuatu tempat yang strukur geografis tempatnya sangat mirip dengan lokasi pertapaan beliau di gunung raung jawa yang sekarang ini dikenal dengan Gumuk Kancil (gunung Kecil). Tempat ini zaman sekarang dikenal dengan Gumbrih. Tempat yang mirip dengan gumuk kancil jawa itu sekarang dikenal dengan tledu nginyah.

Tledu nginyah adalah suatu tempat dengan struktur tanah yang seperti bukit kecil dimana ditempat ini pada zaman dahulu banyak didiami oleh hewan kalajengking (tledu). Sesampainya diitempat ini ida maharsi markhandia teringat dengan tempat pertapaan beliau dijawa, sehingga kemudian ida beristirahat dan bertapa dipuncak bukit kecil ini untuk memohon petunjuk kemana beliau harus melanjutkan perjalanan. Selama berdiam ditempat ini ida maharsi markhandia mengambil seorang istri yang nantinya akan dikenal dengan I ratu niang bhujangga ratih / ida ratu niang bhujangga sakti yang berstana di pura beji pinggir sungai. Dari istrinya ini beliau memiliki 2 anak perempuan. Wanita yang lebih tua nanti akan dikenal dengan ida rsi kania widya padmi yang berstana di pura bhujangga sakti, bunut bolong. Anak yang bungsu dikenal dengan Ratu Ayu Pasupati yang berstana dipura segara (yang sementara ini dikenal dengan pura tledu nginyah yang berlokasi di pinggir laut).

Selama tinggal di tledu nginyah ini, ida maharsi markhandia membangun sebuah pesraman dimana lokasi pesraman di bagi menjadi 2 tempat. Tempat yang pertama adalah di lokasi pura segara yang ada dipinggir pantai yang dinamakan dengan pesraman agung. Fungsi tempat ini adalah sebagai tempat penyeleksian awal bagi orang-orang yang mau menjadi murid ida rsi. Di tempat ini beliau mengajarkan tentang ilmu agama, ilmu kanuragan serta ilmu-ilmu kesaktian lainnya. Jika murid-murid bisa lulus menuntut ilmu dari pesraman agung ini maka kemudian para murid yang lulus ini akan dikirim ke tempat pesraman berikutnya yaitu yang disebut dengan pesraman tledu nginyah. Untuk bisa menjangkau tempat ini maka para murid yang telah lulus akan disuruh berjalan menelusuri pinggiran sungai, sampai akhirnya sampai dilokasi batu besar yang ada lobang seperti ketu. Tempat ini sekarang dikenal dengan beji pura tledu nginyah. Sebelum para murid menghadap ida rsi markhandia di peyogan tledu nginyah maka sesampainya dilokasi beji ini para murid terlebih dahulu akan membersihkan diri/melukat. Setelah bersih barulah beliau menghadap ke ida rsi di peyogan tledu nginyah.

Peyogan tledu nginyah ini merupakan tempat ida rsi markhandia menyempurnakan pelajaran dan sekaligus memberikan cap kelulusan kepada para murid-murid beliau di seputaran daerah yang sekarang dikenal dengan jembrana. Di tempat ini juga beliau pada perjalanan kedua beliau kebali, dipakai sebagai tempat rapat/ bertemu dengan para pendeta yang sudah beliau sebar pada waktu perjalanan pertama ke bali.
Setelah sekian lama tinggal di tledu nginyah ida rsi markhandea belum mendapat petunjuk yang jelas mau ke arah mana beliau akan meneruskan perjalanan. Selama di tledu nginyah beliau hanya mendapatkan petunjuk yang isinya seperti berikut : Jika kamu ingin melihat daerah bali dengan lebih jelas maka naiklah kamu ke puncak bukit yang ada di hulu sungai di bawah ini.

Dengan mengikuti petunjuk ini maka kemudian ida maharsi markhandia melanjutkan perjalanan menyusuri pinggiran sungai sampai ke hulu. Sesampainya dihulu sungai kemudian beliau melihat sebuah bukit. Bukit inilah yang jaman sekarang dikenal dengan Gunung Bhujangga yang terletak diperbatasan antara Negara dan buleleng, tepatnya di daerah sepang buleleng. Di tempat inilah kemudian ida rsi markhandia bersemedi. Dari hasil semedi beliau ditempat ini, barulah ida bisa melihat gambaran pulau bali secara keseluruhan lewat alam niskala. Dari tempat inilah ida maharsi bisa melihat lokasi munculnya sinar besar yang mengundang beliau datang kebali. Dimana lokasi sinar itu adalah taro. Jadi gunung bhujangga inilah sebenarnya yang merupakan tempat paling awal ida rsi markhandia memulai perjalanan beliau membuka pulau bali. Karena di gunung bhujangga ini beliau mengawali pembukaan pulau bali maka di tempat ini pulalah beliau berpulang ke alam sana atau moksa. Jadi gunung bhujangga merupakan pertemuan tempat awal dan akhir kehidupan ida maharsi markhandia di Bali.
Piodalan di Pura Teledu Nginyah - Gumbrih ini setiap Redite Pemelastali.

Sumber : Guru Made Dwijendra Sulastra.
Pesraman : Teledu Nginyah - Jembrana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar