Photobucket Photobucket
SEKILAS INFO : bagi para semeton yang memiliki artikel dan layak untuk diketahui oleh kita semua khususnya tentang kebhujanggaan mohon kiranya dapat di kirim lewat e-mail ke : ngurah7wirawan@yahoo.co.id untuk diposting pada blog ini. suksma.

Sabtu, 27 Maret 2010

Pesraman Agung Giri Taman,Griya Batur Tegalcangkring - Jembrana.


Pesraman ”Agung Giri Taman” di Griya Batur Bhujangga Waisnawa Tegal Cangkring, Jembrana telah diresmikan tanggal 10 November 2007 oleh Ketua PHDI Kab. Jembrana. Peresmian pasraman ini bertepatan dengan hari Saraswati, di mana pada hari Sabtu Umanis Watugunung merupakan moment yang sangat tepat bagi umat Hindu menerima wahyu ilmu pengetahuan. Umat Hindu meyakini pada hari ini merupakan pemedalan Sang Hyang Aji Saraswati, turunnya ilmu pengetahuan. Momen ini dianggap tepat oleh Ida Bhujangga Rsi Hari Anom Palguna Griya Batur Tegal Cangkring-Jembrana selaku pendiri pasraman untuk melakukan peresmian sekaligus menyerahkan sertifikat dan simakrama warga Bhujangga Waisnawa dengan umat Hindu yang ada di Kabupaten Jembrana. Peresmian pesraman ini juga dihadiri oleh Ida Bhujangga Rsi Waisnawa seluruh Bali, Ida Sri Empu, Ida Bhagawan, Ida Padanda, para pamangku khayanga tiga Tegalcangkring dan pemangku dadia lainnya, juga dihadiri oleh Bupati Jembrana, Ketua PHDI Kab. Jembrana, Moncol Maha Warga Bhujangga Waisnawa Kabupaten Jembrana beserta pengurus serta umat Hindu setempat. Pasraman Agung Giri Taman saat diresmikan sudah memiliki 30 orang sisya dan sudah dinyatakan lulus dan dianggap mampu melaksanakan tugas-tugas kepamangkuan dan serati sebanyak 24 orang. Diharapkan nantinya para sisya yang dididik dapat paham akan tattwa, susila dan etika yang ke depannya mampu membimbing dan melayani umat Hindu dalam peningkatan srada dan bhaktinya. Ketua PHDI Kabupaten Jembrana I Gusti Ngurah Ketut Smaraguna, BA, SH dalam sambutannya mengingatkan, betapa pentingnya kita mendoakan dan menjaga keharmonisan alam Bali. Selaku Ketua PHDI, pihaknya sangat mendukung pendirian Parsaman di Tegal Cangkring ini. Diharapkan ke depannya mampu memberikan pendidikan meningkatkan srada umat Hindu. Diharapkan Griya mampu sebagai pusat kajian Hindu, tempat di mana umat dapat bertanya dan mendapat jawaban atas permasalahan yang dihadapi, sehingga tercipta komunikasi yang harmonis ada hubungan saling paras paros antara sesama semeton maha warga bhujangga waisnawa maupun warga yang lainnya untuk meningkatkan dharma agama maupun dharma negara. Pesraman ini bertujuan untuk membina umat Hindu yang mau belajar, menyaring dresta-dresta untuk menghadapi zaman globalisasi. Perkembangan zaman menuntut satu perubahan, karena perubahan itulah yang sebenarnya yang ajeg. Maka dari itu, Ida bhujangga Rsi Hari Anom Palguna memohon kepada seluruh sulinggih mau diajak bersama bagaimana mengelola Bali dan Hindu di Indonesia ke depan. Dikatan ”Banyak permasalahan umat yang dihadapi di lapangan, rsi bukan hanya milik maha warga bhujangga waisnawa saja,” jelas Ida Rsi Hari Anom Palguna. Beliau mengingatkan, bahwa Rsi Bhujangga punyanya Parisadha yang artinya Rsi adalah punya umat Hindu. ”Siapa saja yang mempunyai kepentingan terhadap griya, mari sama-sama belajar,” undangnya. Menurut beliau , belajar agama Hindu hendaknya bisa saling melengkapi antara satu dengan yang lainnya. Sebab bagi Ida Rsi ada tiga guru tempat kita belajar, yaitu guru mati, yakni, buku yang harus di baca untuk mendapatkan pengetahuan, guru hidup merupakan temu wirasa saling mengisi satu sama lain, guru sejati yakni Ida Sahang Hyang Widhi Wasa. Keterbukaan terhadap ajaran Hindu merupakan kunci kemajuan umat Hindu ke depan. Demikian ungkapnya ketika memberi sambutan. Menurut Ida bhujanga Rsi Hari Dantam dari Griya Tumbak Bayuh, Badung, bahwa sesuai dengan ajaran agama Hindu, griya berkewajiban membentuk pasraman sebagai tempat melakukan pendidikan dan meningkatkan kecerdasan umat. Dan diharapkan nanti setiap enam bulan ketika hari Saraswati akan muncul pasraman-pasraman baru melalui griya-griya sehingga terkesan griya yang ditakuti umat bergeser menjadi griya dibutuhkan umat karena di griya tersedia semuanya. Ditambahkan juga oleh Ida Bhujangga Rsi Waisnawa Kemenuh dari Griya Taman Wangining Temukus Buleleng, bahwa pasraman atau konsep tempat pendidikan dalam Hindu juga tercantum dalam Kitab Manawa Dharmasastra, dengan demikian ada dua konsep yang terkandung, yakni, seorang guru adalah seorang brahmana, sehingga griya sangat cocok sebagai tempat pesraman, mendidik umat di mana brahmana adalah sebagai pemberi ajaran dan brahmacari sebagai penerima ajaran. Dan yang kedua juga tercantum dalam Niti Sastra tentang penyucian diri, di mana badan dibersihkan dengan air, pikiran dibersihkan dengan kebenaran, jiwa dibersihkan dengan tapa brata dan budi dibersihkan dengan pengetahuan suci. Dari ke empat unsur inilah sebenarnya pesraman ini merupakan pusat pembelajaran bagi umat Hindu yang ada di Bali. Dalam kesempatan ini juga telah diserahkan sertifikat terhadap 24 orang pamangku yang telah dinyatakan lulus dan mampu melaksanakan tugas-tugas kepemangkuan dan serati oleh Ida bhujangga Rsi Hari Anom Palguna.
Dok. Pesraman “ Teledu Nginyah “ Jembrana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar