Photobucket Photobucket
SEKILAS INFO : bagi para semeton yang memiliki artikel dan layak untuk diketahui oleh kita semua khususnya tentang kebhujanggaan mohon kiranya dapat di kirim lewat e-mail ke : ngurah7wirawan@yahoo.co.id untuk diposting pada blog ini. suksma.

Jumat, 07 Januari 2011

Karya Agung Ring Pura Kawitan Bhujangga Waisnawa,Gunungsari,Jatiluwih.

Point-Point Penting yang perlu diperhatikan dalam penyelenggaraan Karya Agung Ring Kawitan Bhujangga Waisnawa.
Setiap pelaksanaan upacara yadnya yang mengambil tingkatan kayangan jagat di tanah bali pasti memiliki tujuan utama yaitu untuk menjaga harmonisasi antara hubungan manusia dengan manusia, harmonisasi hubungan manusia dengan lingkungan alam sekitar dan harmonisasi hubungan manusia dengan TuhanNYA. Begitu pula karya agung yang akan dilakukan di kawitan Bhujangga Waisnawa Jatiluwih. Untuk mencapai tujuan ini ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan supaya karya agung yang diselenggarakan di kawitan bhujangga ini benar-benar tepat sasaran.

Menjaga Harmonisasi dengan Gunung.
Kawitan bhujangga ini terletak di lereng bagian timur laut gunung batukaru. Mengingat letak ini dikaitkan dengan menjaga harmonisasi dengan alam semesta, maka sebelum persiapan karya dimulai maka sangat perlu sekali untuk matur uning ke Puncak Gunung Batukaru. Hal ini mungkin sudah diperhitungkan oleh pihak panitia karya akan tetapi realisasinya pasti akan dilakukan menjelang puncak karya yaitu nunas pekuluh pemuput ke puncak. Nah disinilah bisa terjadi misinterpretasi. Disini gunung Batukaru bertindak sebagai tuan rumah, bukan sebagai tamu. Karena sebagai tuan rumah maka dari awal kita sudah harus matur uning ke puncak mempermaklumkan akan menyelenggarakan karya besar diwewengkon beliau. Bahkan karena dipuncak kedaton (puncak gunung batukaru) juga merupakan linggih Ida Betara Resi, maka acara naik ke puncak ini disamping matur uning akan melakukan karya juga sekaligus akan mendak beliau sebagai pengrajeg karya dalam kapasitas ida sebagai IDA BHUJANGGA LUWIH (Ida Betara Lingsir Puncak Kedaton). Kemudian pada waktu upacara pekelem maka harus melakukan prosesi pekelem ring puncak gunung Batukaru.

Menjaga harmonisasi dengan danau.
Kawitan bhujangga secara geografis merupakan bagian dari gunung Batukaru. sesuai dengan konsep purusa pradana. Maka Gunung Batukaru sebagai purusa dan Danau Tamblingan sebagai Pradana. Disamping karena dasar sastra pemilihan danau tamblingan ini karena terkait historis perjalanan sang bhujangga sebelum sampai di jatiluwih dimana beliau terlebih dahulu menetap diseputaran danau tamblingan. Hal yang perlu diperhatikan disini yaitu mepekelem ke danau Tamblingan. Disamping itu alasan harus mepekelem ke puncak kedaton dan ke danau tamblingan ini disesuaikan dengan status karya yaitu karya ring kawitan, dimana disini yang diutamakan adalah konsep leluhur (lanang istri, purusa pradana) maka gunung batukaru menjadi simbol bapak dan danau tamblingan menjadi simbol ibu.

Menjaga harmonisasi dengan laut.
Secara geografis kawitan bhujangga waisnawa terletak di Kabupaten Tabanan maka normalnya seharusnya segara yang dipilih sebagai tempat mepekelem pasti pantai di sebelah barat Tanah Lot (maaf penulis tidak tahu pasti namanya). Akan tetapi perlu diingat bahwa Pura Kawitan ini bukan hanya merupakan sungsungan semeton Tabanan melainkan sungsungan semeton bhujangga di seluruh Bali. Oleh karena itu perlu dipertimbangkan secara lebih luas dan lebih matang dalam pemilihan segara yang akan dipakai terkait dengan karya agung ini. Sebagai pembanding penulis akan menceritakan sedikit tentang pura Batur Kintamani. Pura Batur secara geografis terletak di bali utara, maka secara tidak langsung pantai yang dipilih sebagai tempat melasti ida betara batur dalam kapasitas beliau sebagai betara pengrajeg jagat Bali utara pasti terletak di bali utara yaitu di pantai depan Pura Penegil Dharma. Akan tetapi kalau pura Batur dipandang sebagai pengrajeg jagat Bali maka pantai yang beliau pilih sebagai tempat mebeji agung ternyata terletak di pantai Batubolong Canggu. Sehingga kalau di pura Batur melakukan karya dengan tingkat tertinggi ida betara akan mebeji agung ke Batubolong, Canggu. Kalau tingkat upacara menengah akan melakukan melasti ke Buleleng. Berdasarkan kajian ini dan berdasarkan petunjuk dari ida betara lingsir bhujangga yang diterima oleh penulis maka untuk karya agung di kawitan bhujangga Bali ini seharusnya mengambil pantai Batu Bolong Canggu, bukan pantai di Tabanan. Alasannya :
Seperti yang kita ketahui pura Batur merupakan stana utama dari Dewa Wisnu di tanah Bali. Jikalau sampai betara Wisnu yang berstana di pura Batur memutuskan memilih segara Batubolong sebagai tempat mebeji agung ini artinya dari sekian ratus pantai ditepi pulau Bali maka pantai yang memiliki vibrasi Wisnu atau Waisnawa paling besar d Bali adalah pantai Batubolong, Canggu. Oleh karena itu sebagai keturunan penganut paham waisnawa maka pantai Batubolong adalah pilihan terbaik untuk kebangkitan paham waisnawa dalam menjaga keseimbangan alam bali.

Di pantai Batubolong Canggu terdapat pura Bhujangga.
Sesuai cihna dan bukti yang sudah nyata ada dihadapan kita semua pratisentana bhujangga Bali bahwa satu-satunya pura Bhujangga ditepi pantai(selain Tledu Nginyah Gumbrih) yang tidak bisa berpindah tangan atau direbut oleh berbagai pihak yang ingin menjatuhkan bhujangga dari jaman dahulu sampai sekarang adalah pura Bhujangga, Canggu Batubolong. Kenapa leluhur begitu gigih mempertahankan pura ini dari jaman dahulu sampai sekarang, karena seperti yang diutarakan pada point pertama bahwa pantai Batubolong telah dari jaman Ida Maharsi Markandeya telah ditandai sebagai titik utama waisnawa di bali dan titik kebangkitan paham waisnawa. Dan jikalau ida betara kawitan melasti maka dengan keberadaan pura ini maka beliau bisa disanggra ditempat ini (sarana dan prasarana utama sudah siap) dan para semeton sane ngemit tur nyarengin ida melasti sida mesanekan ring genah sane sampun sayuakti duwen ida bhujangga.

Pemakaian pura Bhujangga Canggu akan memunculkan Lingga Acala yang pasti dari semeton Bhujangga Bali yaitu sesuai dengan konsep bhujangga Suku Cecek, Purusa Pradana, Gunung Segara, Bhujangga Sakti Bhujangga Luwih. Dimana Jatiluwih akan menjadi Gunung dan Batubolong menjadi Segara. Pertemuan dua kekuatan ini akan menjadi poros utama kebangkitan bhujangga Bali. Kelahiran kembali para pendeta dan pemimpin bhujangga.Oleh karena itu ida betara lingsir bhujangga sangat mengharapkan dua kutub ini bisa disatukan dalam karya agung ini. Sehingga pekelem kerbau bisa dilakukan di pantai Batubolong.

PENGRAJEG KARYA
Dikarenakan karya ini berlangsung di pura kawitan maka sudah sepatutnya yang didudukan sebagai pengrajeg karya adalah konsep purusa pradana karena kita datang ke kawitan pasti akan berharap bertemu leluhur lanang istri. Disamping itu dari jaman Bali kuna semeton bhujangga sudah memakai konsep keseimbangan ini sebagai pondasi utama dalam menata jagat bali dan menjaga keseimbangan sekala niskala jagat Bali sehingga para leluhur kuno ini diseluruh pura-pura kuno di Bali distanakan dalam konsep ida bhujangga sakti dan ida bhujangga luwih. Dikarenakan jatiluwih telah dipilih sebagai kawitan bersama seluruh semeton bhujangga diseluruh jagat maka seharusnya yang distanakan di Jatiluwih adalah konsep leluhur bhujangga kuno yang dikenal dengan Ida Bhujangga Sakti dan Ida Bhujangga Luwih. Beliau inilah yang seharusnya dijadikan pengrajeg karya sebagai simbol leluhur tertua yang akan menuntun dan membimbing sehingga karya dapat berjalan dengan lancar.Berdasarkan petunjuk dari para lelangit bhujangga maka pengrajeg karya dalam karya agung ini ada dua yaitu :
1. Ida Bhujangga Sakti yang dipendak ke Pura Puakan (Puncak Sabang Dahat).
2. Ida Bhujangga Luwih yang dipendak ke puncak kedaton (Puncak Gunung Batukaru).

Penulis/Narasumber : Guru Made Dwijendra Sulastra – Pedungan – Denpasar.
Dok. Pesraman Teledu Nginyah Jembrana.

1 komentar:

  1. om swastyastu,,
    pak putu ngurah, tyng jagi metaken, tyng niki warga bujangga wisnawa ring kintamani,nanging ten akeh sekadi bujangga2 sane wenten ring kota2 minatkadi, denpasar, gianyar DLL, tyng teng ngerti, dados tyng ten medue ida bujangga rsi, sekadi warga bujangga sane lianan?

    BalasHapus